PUISI-PUISI KEHIDUPAN A.S HANINTYA

SIALAN
Aku bingung
Saat mengirim surat belasungkawa
Kudapati keadaan batin ini lebih menyedihkan
;dari penerimanya
Magetan, 2024
MISKIN SEKALI KAMI INI
Kami teramat miskin
Langit kami pun tak seperti yang lain
Kami tak mampu membeli cat
Untuk menghias yang maha tinggi itu, agar terlihat keramat
Kami teramat miskin
Tak mampu membeli kuota belajar
Walhasil kami tak diajak masuk kelas daring
Guruku bilang, kami tak pantas memakai seragam
Kami teramat miskin
Perihal pesta keagamaan saja
Kami harus menunggu
Yang lain selesai memohon dulu
Baru kami, dengan permintaan sedabreg,
Memohon dikabulkan hanya dengan sisa sisa kekhidmatan
Magetan, 2024
WARUNG BAPAKMU
Sebelum ini,
Tak ada warung kopi yang seperti warung Bapakmu
Kudatangi lebih giat dari upacara keagamaanku
Selain karena aku boleh hutang dulu
Nampaknya, bapakmu juga mencintaiku
Magetan, 2024
MUSIK KERAMAT
Andai hujan bisa dinego
Aku akan membelinya
Agar turun saat kekasihku sulit tidur
Magetan, 2024