MALAM HOROR DI ATAS MOTOR - ASHADU.ID
  • Sugeng Rawuh
Rabu, 3 September 2025

MALAM HOROR DI ATAS MOTOR

MALAM HOROR DI ATAS MOTOR
Bagikan

Saya bukan pengidap Hyperthymesia sebagaimana Aurelien Hayman yang bisa mengingat setiap detail dalam perjalanan hidupnya. Hanya beberapa saja yang bisa saya ingat. Dan, beberapa ingat tapi mati-matian berusaha tak lupakan; perihal cinta sepihak dan hutang. Heuheuheu

Pengalaman mistis yang saya jalani sama minimnya dengan pengalaman percintaan. Tapi, entah karena apa malam itu seakan menjadi serial drama horor yang tak berkesudahan. Tepatnya ketika seorang tuna asmara ini nekat melakukan perjalananan malang-magetan start jam sebelas malam.

Oh, iya. Perlu saya bahas sedikit mengenai Hyperthymesia. Dikutip dari laman Halodoc, Hyperthymesia merupakan Penyakit langka dimana penyakit satu ini bisa membuat penderitanya memiliki daya ingat super. Bahkan pengidapnya dapat mengingat secara detail semua pengalaman hidup yang sudah pernah dilalui. Ada yang menyebut bahwa orang dengan hyperthymesia bahkan bisa mengingat kejadian yang ia alami sejak berusia satu hari.

BABAK AWAL PERJALANAN

Seyogyanya awal perjalanan biasa-biasa saja. Seperti perjalanan-perjalanan biasa seorang pemotor yang berusaha tancap gas sekencang mungkin, tapi apa daya motor yang ia kendarai mentok di-60-an kilometer perjam saja.

Praktis malang sampai tulungagung aman-aman saja. Stamina masih full power kalau tidak salah sambil nyanyi lagu iwan fals, terutama jendela kelas 1 reff-nya saja.

Idealnya jika normal saat melintasi tulungagung harusnya mampir ke warkop waris, tapi karena kahanan maka bablas saja. Gak usah dijelaskan lah yaa. Intinya kahanan. Haha.

BABAK PALING MENCEKAM SELAMA

BERKARIR SEBAGAI PENGELANA BERSEPEDA

Mencekam di sini jangan dimaknai berlebihan, mencekam ini saya pakai karena dalam kronologi hidup kisah ini saya rasa menjadi pengalaman mistis ter-makjleb.

Wal kisah, sekitar lebih kurang jam 00:30an saat memasuki wilayah Trenggalek suasana hati mulai terasa berbeda. Ada banyak hal yang memengaruhi, selain karena list lagu di kepala mulai menipis, juga, karena lalu lalang kendaraan mulai sepi. Kebanyakan hanya truck muatan yang lajunya timik-timik. Tidak mungkin mbuntut di belakangnya karena pasti  terlalu menjenuhkan.

Entah tepatnya di daerah mana, yang pasti masih di kab. Trenggalek. Saat jalan memasuki kawasan pesawahan, saya ingat ada baliho/spanduk partai besar dengan slogan congkak di pasang di pinggir jalan, tak jauh dari sana saya mencium bau aneh. Saya bilang aneh karena baunya wangi dan busuk hadir bersamaan. Ibarat minuman Marimas Jeruk Mix Arak Ungkulan.

Bau aneh tersebut dalam jangka waktu tertentu kembali terasa. Entah dari mana ia berasal seakan membersamai perjalanan saya. Sebenarnya ada rencana untuk berhenti istirahat di warung kopi sembari menerka-nerka dari mana sumber bau aneh tersebut berasal.

Lagi-lagi terkendala kahanan. Tapi untuk rokok aman. Karena saat lewat Tulungagung sempat mampir membeli Dua Dewi sebungkus, murah, saat itu masih 6000an. Ndak tau kalau sekarang.

Setelah dua kali bau aneh tadi hinggap di hidung. Agak lama berselang, setelah memasuki pegunungan bau tersebut baru kembali tercium. Lagi-lagi saat situasi jalan hening sehening heningnya.

“Sialan,” gumamku!

Ini pertanda baik apa buruk saya juga tidak tahu. Apakah ia memberi kode untuk tetap melanjutkan perjalanan karena ia menemani atau bagaimana. Untungnya sejauh ini hanya bau saja. Andai nampak nggak tau lagi bagaimana ceritanya. Wong saya ini terhitung golongan orang-orang jireh yang nekat.

Saat memasuki pegunungan yang jalannya naik-berliku tentu motor saya harus pintar-pintar memaksimalkan potensi motor yang baru beberapa bulan lalu selesai angsurannya. Bekas ngangsur pula. haha. Awalnya terasa biasa bau aneh tak lagi muncul. Dan nasib baik ada mobil pribadi melintas dari belakang.

Tidak jadi nasib baik. Sopir mobil tadi terlalu handal. Mendan berliku begini masih bisa tancap gas, alhasil tak terkejar. Karena sedikit ngantuk saya putuskan untuk menyalakan rokok, barang sebatang. Berhenti sebentar meluruskan boyok yang mulai sedikit nyeri. Padahal lagi di tengah hutan, gelap gulita. Motor tak saya matikan biar terang. Baru satu dua hisapan tiba-tiba ada suara menggelar. Betapa kagetnya orang Ganteng ini. Mendengar jenis suaranya seperti benda keras-besar jatuh dari ketinggian. Serius suaranya makkk..demmm menggelar sekali.

Seketika sebagai manusia normal yang tak memiliki amalan khusus atau ritual khusus reflek pertama saya memacu motor secepat mungkin meninggalkan lokasi tersebut. Sambil membaca ayat-ayat suci semampu saya dan menghisap rokok Dua Dewi yang baru saya nyalakan.

Supra, oh, Supra. Mau digas senjetep apapun tetap segitu-gitu saja larinya. Terasa dangu sekali meninggalkan lokasi atau menjauhinya.

Belum sampai pemukiman bau wangi-busuk kembai singgah di hidung. Kali ini levelnya naik. Sampai-sampai Dua Dewi yang beraroma menyegarkan tak lagi terasa. Tertutup bau aneh yang masih saja mengikuti. Di titik inalah, ketakutan saya semakin menjadi.

+-15 menit lamanya, kegetiran yang mengguyur tubuh ini berjalan. Hingga pada akhirnya saya menemukan pemukiman kecil yang kabar baiknya ada pasutri bersiap pergi ke pasar dengan mobil pick up hitam L300. Saya berhenti di simpang jalan, turun dari motor dan bertanya kepada mereka tentang jalan, basa-basi saja, sebenarnya sudah hafal, sembari meminjam korek karena rokok Dua Dewi yang saya pegang ikut ketakutan dan mati.

Tapi tak kuceritakan apa yang terjadi barusan pada mereka. Setelah mengobrol beberapa saat akhirnya mereka mengajakku melanjutkan perjalanan sembari ditunjukan jalan. Menuju arah Ponorogo. Saya membuntuti mereka, dengan ketakutan yang masih saja terasa.

AKHIR DARI MALAM YANG MENCEKAM

Jujur. Ketakutan dan rasa syok masih menghantui pikiran. karena baru kali ini rasanya selama hidup, merasakan betul kehadiran makhluk astral. Dan sialnya dalam posisi sendirian di tengah hutan. Sungguh sial sekali memang.

Saya putuskan untuk mampir kesalah satu kampus besar di Ponorogo. Menghubungi teman dan menginap semalam di asramanya. Lagi-lagi saya tak berani bercerita. Entahlah kenapa demikian. Tapi setahuku sebelum 40 hari kejadian seperti ini lebih baik tidak diceritakan.

Sekian!

Penulis

SebelumnyaSeutas HarapanSelanjutnyaMISTERI SENDANG GEDHE
2 Komentar

Tulis Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Al Farizi, Jumat 1 Des 2023

Saya tidak terlalu tau dengan Nama” KARYA tulis ,
Yang pastinya karnya tulis yang MENCERITAKAN/Bercerita Seperti Ini sangat menarik dan pastinya Pembaca ingin membaca terus sampai SELESAI dan pasti akan mencari judul yang lain dengan Karya tulis yang sama 🙌

Balas
    ashadu, Selasa 5 Des 2023

    Jika mas Faris punya cerita/pengalaman mistis bisa ditulis dan dikirim keredaksi ashadu. Siapapun boleh membagikan pengalaman mistisnya disini. 🙌

    Balas
ASHADU.ID
Jl. Raya Simo-Glodok-Tular, Tular, Banjarejo, Panekan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur 63261